A. CHURCH SCIENTOLOGY
Sebagai aliran yang
mengklaim diri sebagai agama atau sebagai filsafat agama terapan (applied
religious philosophy). Didirikan oleh Laffayette Ronald Hubbard, dan didirikan
sejak 1954, biasa dikenal dengan sebutan Church of Scientology.
Secara etimologis scientology
berarti scio (mengetahui, mengenali), logos (akal,
budi/pikiran batiniah) dengan kata lain studi
tentang pengetahuan; atau pengetahuan tentang bagaimana cara mengetahui; atau
studi tentang kebijaksanaan. Lebih lanjut, scientology mendefinisikan dirinya
sendiri sebagai studi dan penanganan akan roh dalam hubungannya dengan diri
sendiri, alam semesta dan kehidupan lain. Scientology mengungkapkan dirinya
sebagai cakupan himpunan pengetahuan yang sangat luas yang bertolak dari
kebenaran-kebenaran fundamental. [1]
Istilah church
memang agak mengecoh, kesannya meniru Gereja Kristen apalagi, mereka juga
memakai simbol salib, walaupun jika dicermati salibnya berbeda dengan salib
yang biasa. Dan apalagi jika dicermati pokok-pokok ajarannya, ternyata sama
sekali tidak mencerminkan Gereja Kristen.
Scientology sengaja
menggunakan kata gereja dengan alasan bahwa “istilah gereja tidak hanya
digunakan oleh orang Kristen. Bukankah Gereja telah ada 10.000 tahun yang lalu
jauh sebelum ada orang Kristen, dan bukankah kekristenan sendiri merupakan
sebuah pemberontakan terhadap Gereja yg mapan…”. Tapi dibalik itu alasan sebenarnya
adalah karena pragmatis dan uang, jika scientology memakai atribut “Gereja”, maka
mereka tidak akan dikenai pembayaran pajak, karena lembaga sosial tidak terkena
pajak.[2]
Scientology
adalah salah satu gerakan yang bergerak bukan saja sebagai salah satu aliran
agama namun juga menyatakan diri sebagai gerakan pengembangan diri. Sebagai
agama disebut sebagai 'Church of Scientology' dan banyak didirikan di berbagai
negara termasuk di Indonesia. Sekalipun
disebut sebagai 'Church' namun Scientology berbeda dengan 'Gereja yang berpusat
pada Kristus', Scientology memusatkan diri pada 'diri sendiri' sebagai falsafah
yang disebut sebagai "herald of a New Age" (Gerakan Zaman Baru). [3]
Beberapa sumber mengatakan bahwa Scientology juga tidak ada urusan dengan
Gereja dan Vatikan serta Bible. Pusat dari aliran ini berada di sekitar
Hollywood Los Angeles California Amerika, organisasi agama ini terkesan kuat
menapak jejak awal di pusat selebriti dunia. Semua gedung Saintologi di seluruh
dunia dibangun mewah dan megah, tak ada kesan sebuah organisasi agama pada
umumnya. Salah satu di antaranya adalah Church of Scientology Mecca (
Saintologi Mekah).
Scientology adalah
agama yang amat mahal untuk dianut. Setiap aspek Scientology memiliki biaya
yang berkaitan dengannya. Itu sebabnya "bangku-bangku” Scientology hanya
dipenuhi oleh yang kaya. Itu juga adalah agama yang amat ketat dan tegas
menghukum mereka yang mencoba meninggalkan ajaran dan keanggotaannya.
B.
RIWAYAT HIDUP PENDIRI SCIENTOLOGY
Lafayette Ronald Hubbard adalah penggagas
hadirnya Church Scientology, ia lahir tanggal 13 Maret 1911 di Tilden,
Nebraska, Amerika Serikat. Di kemudian harinya, hari kelahiran Hubbard
diperingati sebagai hari besar di lingkungan Scientology. Ayahnya Harry Ross
Hubbard adalah seorang perwira angkatan Laut, sedangkan ibunya Ledora May Water
Waterburry Hubbard adalah seorang berpendidikan yang banyak memberikan
pengajaran bagi Ronald Hubbard terutama masalah sastra Klasik dan Filsafat
Yunani.[4]
Pada
tahun 1923 keluarga Hubbard pindah ke Washington DC. Disana sambil memasuki
sekolah menengah, ia mengikuti kegiatan pramuka, yang menyalurkan bakatnya
berpetualang di alam terbuka. Hubbard tertarik kepada segala sesuatu yang
berhubungan dengan psikology dan perkembangan jiwa manusia.
Latar belakang Hubbard mendirikan
Scientology berasal dari pengalaman ketika ia menjadi tentara pada perang Dunia
pertama. Ketika itu ia dan teman-temannya mendapatkan luka yang cukup serius
hingga melumpuhkan syaraf belakangnya dan ini membuatnya hampir mati , sehingga
dokter memberikan suntikan perangsang hormon estetoren yang berfungsi untuk
menyembuhkan kelumpuhan syarafnya. Namun setelah itu, hanya Hubbard yang
menunjukkan tanda-tanda kesembuhan, sedangkan temantemannya tetap mengalami
kelumpuhan syaraf.
Kemudian Hubbard berfikir bahwa yang membuat
manusia sembuh dari segala penyakit syaraf dan psikis adalah ketenangan jiwa bukan
dari seberapa banyak obat yang ia konsumsi. Dan ia melanjutkan penelitiannya
dibidang psikologis dan menulis buku Dialetics yang berisi pedoman tentang
penyembuhan jiwa yang sampai sekarang menjadi panutan para pengikutnya.
Hubbard pernah belajar pada Aleister
Crowley, satanis Inggeris yang mengaku dirinya adalah "The Beast,
666." Crowley menyembah 'Horus' - dewa perang, dan 'Nuit' - dewi keibuan
Mesir, dewi yang sama dengan 'Kali' dalam agama Hindu dan 'Diana' di Efesus
pada masa rasul Paulus. Hubungan erat Hubbard dengan penyembahan dewi 'Kali'
bisa dilihat dalam isi bukunya.[5]
Hubbard meninggal pada tahun 1986, dan David Miscavige
menjadi penerus di pucuk pimpinan.
C. AJARAN SCIENTOLOGY
Gerakan
ini tidak ada hubungannya dengan kekristenan melainkan memiliki akar
agama-agama mistik bahkan okultisme, Scietology mengajarkan
falsafah New Age (Gerakan Zaman Baru)
yang mendasarkan diri pada agama-agama mistik Timur dan mengajarkan
bahwa pada dasarnya manusia adalah baik, dan penyebab segala masalah yang
dihadapinya terletak pada kehidupan dimasa reinkarnasi sebelumnya. Perbedaan Scientology dengan aliran falsafah
New Age lainnya adalah Scientology lebih banyak mengadopsi ajaran agama
mistik Timur ke dalam ajarannya , diantaranya adalah ajaran agama Hindu. Hal
ini dapat dilihat dari ajaran-ajarannya yang mengangkat bahwa pada dasarnya manusia adalah baik dan permasalahan reinkarnasi dimana jika manusia ketika
hidupnya berbuat keburukan, maka Tuha enggan untuk bersatu dengannya, maka
manusia harus terus bereinkarnasi sampai ia benar-benar menjadi baik dan Tuhan
mau untuk bersatu dengannya dan jika ia tetap tidak bisa menjadi baik maka ia
terus bereinkarnasi sampai ia menjadi baik, dan hal tersebut juga menjadi
ajaran utama dalam Hindu.
Buku-buku Scientology
mengajarkan bahwa: [6]
"Ada Allah-Allah di atas Allah-Allah
lain, dan Allah-Allah yang melampaui Allah-Allah alam-alam semesta."
"Neraka adalah
mitos sebuah tipuan keji."
"Dongeng Kristus
ditanamkan sejuta tahun yang silam."
"Keselamatan
pribadi adalah kebebasan dari perputaran kelahiran dan kematian
(reinkarnasi)."
Scientology juga
mengajarkan bahwa kehidupan itu sekedar 'permainan' (game), sebuah permainan
dimana setiap orang dapat menang. Gereja Scientology mempraktekkan
praktek-praktek okultis seperti perjalanan astral, pengalaman OBE (out of the
body experience), dan kepercayaan bahwa seseorang dapat menemukan pengalaman
kehidupannya dimasa inkarnasi sebelumnya. Sceintology mengajarkan pula bahwa ia
dapat menolong seseorang mengatasi masalah masa lalu dan sekarang agar roh "god-like Thetan" dalam
dirinya dapat menyatakan diri.[7] Scientology
mengajarkan bahwa umat manusia adalah makhluk kekal (disebut Thetan) yang bukan
berasal dari planet ini, dan manusia terperangkap oleh materi, energi, ruang
dan waktu (matter, energy, space, time/MEST). Bagi penganut Scientology
keselamatan datang melalui proses yang disebut “auditing” di mana “engram"
(pada dasarnya kepahitan masa lalu dan ketidaksadaran yang menghasilkan
rintangan energi) disingkirkan. Auditing adalah proses yang lama dan dapat
berharga ratusan ribu dollar. Ketika akhirnya semua engram disingkirkan, Thetan
dapat kembali mengendalikan MEST dan bukannya dikendalikan olehnya. Sampai pada
keselamatan, setiap Thetan terus menerus bereinkarnasi.
Scientology
menyebutkan ras spiritual manusia yang tertinggi adalah Thetan, dimana
Operating Thetan (OT) adalah seseorang yang mengalami pencerahan dan menyerupai
Allah (god-like). Scientology juga bisa menolong seseorang mengatasi masalah masa
lalu dan sekarang agar roh "God-like Thetan" dalam dirinya dapat
menyatakan diri. Gereja Scientology lebih memusatkan diri pada pengembangan
diri sendiri dan penciptaan planet yang digambarkan sebagai bebas dari semua
masalah lingkungan, perang, minuman keras dan kejahatan, asalkan orang-orang
mau menarik manfaat dari ajaran Scientology.
DIANETICS
adalah salah buku penuntun paling terkenal yang dikembangkan Hubbard dan
menjadi panduan beberapa penganutnya. Dengan Dianetics maka seorang akan hidup dengan jiwa
yang normal, penuh semangat, energy dan sejenisnya. Tentunya ini adalah hal
yang sangat baik. Pendapat seorang pakar Alkitab, aliran ini tidak membicarakan
hal Tuhan atau Yesus, namun lebih kepada keseimbangan dan kenyamanan jiwa.
Namun mereka percaya bahwa adanya kekuatan spiritual individu yang ada pada manusia walaupun sebagian pengikutnya
masih percaya adanya Tuhan dan ajaran Alkitab. Dalam perkembangannya, saat
gereja Kristen mulai mempertanyakan kegerejaannya dan hubungannya dengan Yesus.
Scientology cenderung menyatakan bahwa mereka tidak memiliki hubungan secara
doktrin dengan Yesus.[8] Ron Hubbard
mengatakan:
"The
real work here is to put in a mental condition where he can solve his own
problems. And the aim and goal of Scientology is to take an individual or a
group, and by taking individuals in the group, put them in a position where
they can confront their own problems, and solve their own problems and so bring
themselves up by their own boot straps”.[9]
.Meskipun ajaran ini menjadi kontroversi, namun beberapa selebriti
memilihnya sebagai penuntun hidupnya, seperti John Travolta
dan istrinya Kelly Preston, Tom Cruise, Leah
Remini, Jenna Elfma, dan masih banyak lagi. [10]
D. SIMBOL SALIB DALAM SCIENTOLOGY DAN ARTINYA

Lambang salib
Scientology ini tidak ada kaitannya dengan salib atau penderitaan dan kematian
Kristus untuk menebus dosa dan penyelamatan manusia.
E. DOKTRIN SCIENTOLOGY
Scientology mengungkapkan sebagai
cakupan himpunan pengetahuan yang sangat luas yang bertolak dari kebenaran-kebenaran
fundamental. Di antara
kebenaran- kebenaran tersebut, yang paling diutamakan antara lain:[12]
1.
Manusia adalah wujud
rohani yang baik, dilengkapi dengan kemampuan yang tinggi melebihi apa yang
biasa terlihat. Ia tidak hanya mampu memecahkan masalahnya sendiri, mencapai tujuannya
dan meraih kebahagiaan abadi, melainkan juga mencapai tingkat kesadaran baru
yang kemungkinannya belum pernah diimpikan sebelumnya.

2.
Hakikat pemikirannya
(mind) tidak dapat salah. Dan pemahamannya terhadap manusia sangatlah optimis
secara peyoratif dan mendewa-dewakan manusia. Pemahaman ini secara praktis
lantas diwujudkan melalui praktek (ritual) yang menekankan aspek perawatan dan
pemulihan potensi manusia secara psikologis.
3.
Scientology lebih
merupakan jalan, daripada pengetahuan. Melalui pengulangan
latihan-latihan dan pelajaran (materi di buat oleh L.Ron Hubbert), seseorang
dapat menemukan kebenaran bagi dirinya sendiri. Secara konkrit, pemahaman-pemahaman
tersebut di internalisasikan melalui serangkaian Kursus.
4.
Scientology menerima
semua denominasi dan latar belakang religius apapun dengan tangan terbuka.
Scientology tidak membutuhkan iman atau kepercayaan seseorang dapat menerapkan
prinsip-prinsipnya dan melihat serta membuktikan apakah semua itu berfungsi dan
benar.
5.
Scientology tidak punya
dogma tentang Tuhan, dan wawasan masing-masing orang mungkin berbeda-beda.
Scientology beranggapan bahwa tatkala seseorang menjadi sadar tentang dirinya,
orang lain, lingkungan dan Tuhan, ia memperoleh kepastiannya sendiri tentang siapa
Tuhan dan apa persisnya arti Tuhan bagi dirinya. Perkara bagaimana Tuhan
dilambangkan , dibebaskan pada setiap individu untuk menentukan dan
menafsirkannya sendiri
6.
Scientology juga
percaya pada kehidupan masa lalu. Dalam scientology, seseorang diberi sarana
untuk menangani serangkaian kekacauan dan penyimpangan yang dipahami berasal
dari kehidupan masa lalu, sehingga dengan demikian seseorang dalam kehidupan
masa kini dapat terbebas dan menjalani hidup yang jauh lebih bahagia.
7.
Segala macam
permasalahan diandaikan berasal dari keadaan pikiran (mind), karena itu, untuk
memecahkan dan memulihkan perlu digunakan “Dianetics”. (“dianetics: the
modern science of mental health” ). Dianetics sendiri merupakan sebuah metode yang
dipengaruhi pelbagai teknik magis-kultis-psiko-transendentalis, yang digunakan
untuk menemukan, menggali dan memulihkan kerancuan pikiran.
8.
Scientology memegang
teguh ungkapan “Tuhan menolong orang yang menolong dirinya sendiri’.
Mereka percaya bahwa setiap orang mempunyai jawaban atas misteri kehidupan dan
yang dibutuhkan hanyalah kesadaran tentang adanya jawaban-jawaban ini. Dalam hal ini scientology berperan menolong seseorang untuk berpikir untuk
dirinya sendiri, sehingga dapat lebih cerdas, bahagia, dan sehat.[13]
F. PERBEDAAN AJARAN SCIENTOLOGY DENGAN AJARAN KRISTEN
Meskipun penganut
Scientology akan mengklaim bahwa Scientology itu sempalan dari Kristen, Alkitab
menyanggah setiap kepercayaan yang mereka anut.[14] Alkitab
mengajarkan bahwa Allah berdaulat dan satu-satunya Pencipta alam semesta
(Kejadian 1:1); umat manusia diciptakan oleh Allah (Kejadian 1:27); keselamatan
hanya tersedia untuk manusia oleh anugrah melalui iman di dalam karya Yesus
Kristus yang sudah selesai (Filipi 2:8); keselamatan adalah hadiah cuma-cuma
yang diterima manusia tanpa perlu berbuat apa pun (Efesus 2:8-9); dan Yesus
Kristus hidup dan kini duduk di sebelah kanan Allah Bapa (Kisah 2:33; Efesus
1:20; Ibrani 1:3), menantikan saat di mana Dia akan mengumpulkan umat-Nya
kepada-Nya untuk berdiam bersama Dia di surga dalam kekekalan. Semua orang lain
akan dibuang ke dalam neraka, terpisah dari Allah untuk selama-lamanya (Wahyu
20:15).[15]
Scientology secara
pasti menyangkal keberadaan Allah, Alkitab, Surga dan Neraka. Bagi penganut Scientology, Yesus Kristus hanya seorang guru yang
baik yang sayangnya salah dihukum mati. Scientology berbeda dari keKristenan
Alkitab dalam setiap doktrin penting. Beberapa perbedaan yang paling penting
diringkaskan di bawah ini.[16]
Allah:
Scientology percaya
bahwa ada banyak Allah dan beberapa illah itu lebih tinggi dari illah-illah
lainnya. KeKristenan Alkitab di pihak lain mengakui Allah yang esa dan sejati
yang mengungkapkan diri-Nya kepada kita di dalam Alkitab dan melalui Yesus
Kristus. Mereka yang percaya kepada-Nya tidak dapat percaya konsep yang salah
tentang Allah sebagaimana yang diajarkan dalam Scientology.
Yesus Kristus:
Scientology menyangkal
keillahian Kristus. Yesus dan segala ketuhanannya adalah sebuah warna dari imajinasi manusia
para pengikutnya. Yesus hanyalah seorang guru yang baik. Yesus mereka anggap
sebagai fiksi yang seharusnya dihapuskan dari Alkitab. Yesus menurut
Scientology hanyalah seorang yang menebarkan bibit keyakinan 2.000 tahun yang
lalu, dan merupakan kesalahan memori yang memberikan warna imajinasi manusia.
Bahkan Scientology meyakini bahwa Yesus bukanlah orang yang tersalib. Yesus
adalah penanaman memori pada manusia yang sukses dilakukan Gereja Katolik. Scientology
tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, tidak ada doktrin mengenai Yesus di
Scientology. Scientology dengan tegas menolak doktrin hal penciptaan, dosa
asal, dan penyelamatan yang sempurna oleh Yesus Kristus dan tidak percaya bahwa
Yesus adalah firman yang menjadi manusia (inkarnasi) dan juga tidak percaya
akan kematian dan kebangkitan Yesus. Scientology menganggap itu adalah konsep
mistik ketimuran.[17]
Bukannya mengikuti
pandangan Alkitab mengenai siapa Kristus itu dan apa yang Dia lakukan, mereka
memberi Dia ciri-ciri dari Allah tingkat rendah yang mendapat status yang
legendaris setelah bertahun-tahun. Alkitab jelas sekali mengajarkan bahwa Yesus
adalah Allah yang menjadi daging dan melalui inkarnasinya Dia dapat menjadi
korban untuk dosa-dosa kita. Adalah melalui kematian dan kebangkitan Kristus
kita memiliki harapan untuk hidup dalam kekekalan bersama dengan Allah (Yohanes
3:16).
Dosa:
Scientology percaya
bahwa manusia pada dasarnya bersifat baik dan mengajarkan bahwa merupakan suatu
hal yang hina dan tercela kalau memberitahu seseorang bahwa dia harus bertobat
atau dia itu jahat. Mereka tidak percaya bahwa Yesus mati demi menanggung dosa manusia, dosa
seharusnya menurut mereka ditaggung masing-masing si pembuat dosa. Mereka
mengkutip perkataan Yesus bahwa kerajaan surga ada di tangan anak manusia,
mungkin artinya bahwa setiap manusia memiliki kesempatan berusaha mendapatka
kerajaan surga. Di sisi lain, Alkitab
mengajarkan bahwa manusia berdosa dan satu-satunya harapan baginya adalah dia
menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat-Nya (Roma 6:23).
Keselamatan:
Scientology percaya pada
reinkarnasi dan bahwa keselamatan pribadi dalam hidup ini adalah kebebasan dari
siklus kelahiran dan kematian yang berkaitan dengan reinkarnasi. Mereka percaya
bahwa praktik keagamaan dari semua kepercayaan adalah jalan universal kepada
hikmat, pengertian dan keselamatan. Sebaliknya Alkitab mengajarkan bahwa hanya
ada satu jalan keselamatan dan itu adalah melalui Yesus Kristus. Yesus sendiri
berkata, “Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.
Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh
14:6).
Membandingkan ajaran
Scientology dengan Kristen, dapat dilihat bahwa keduanya jarang memiliki
kesamaan. Scientology hanya menjauhkan orang dari Allah dan hidup kekal.
Scientology, walaupun kadang-kadang menyamarkan kepercayaannya dengan bahasa
yang mirip keKristenan, kenyataannya berseberangan dengan keKristenan dalam
setiap ajaran intinya. Scientology jelas, dan sudah pasti, bukan Kristen.[18]
G. KESIMPULAN
Sebagai aliran yang mengklaim diri
sebagai agama atau terkadang mereka mengklaim diri sebagai filsafat agama
terapan (applied religious philosophy), aliran ini bersama wadah atau
organisasinya baru muncul sejak 1950an. Didirikan oleh Laffayette Ronald Hubbard, dan wadah yg digunakan sejak 1954,
biasa dikenal dengan sebutan church
of scientology.
Gerakan ini tidak ada hubungannya
dengan kekristenan melainkan memiliki akar agama-agama mistik bahkan okultisme,
Scietology mengajarkan falsafah New Age (Gerakan Zaman Baru) yang mendasarkan diri pada agama-agama mistik
Timur dan mengajarkan bahwa pada dasarnya manusia adalah baik, dan penyebab
segala masalah yang dihadapinya terletak pada kehidupan dimasa reinkarnasi
sebelumnya.
Scientology secara pasti menyangkal keberadaan Allah
Alkitab, surga dan neraka. Bagi penganut Scientology, Yesus Kristus hanya
seorang guru yang baik yang sayangnya salah dihukum mati. Scientology berbeda
dari keKristenan Alkitab dalam setiap doktrin penting.
DAFTAR PUSTAKA
Aritonang, Dr.
Jan S. Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, Jakarta : Gunung
Mulia, 2010.
Church of Scientology Internasional, “What is Scientology?a guidebook to the
worlds fastest growing religion”, Los Angeles: Bridge Publications Inc., 1993.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar