Halaman

Senin, 11 Mei 2015

CHURCH SCIENTOLOGY




A.    CHURCH SCIENTOLOGY
Sebagai aliran yang mengklaim diri sebagai agama atau sebagai filsafat agama terapan (applied religious philosophy). Didirikan oleh Laffayette Ronald Hubbard, dan didirikan sejak 1954, biasa dikenal dengan sebutan Church of Scientology.
Secara etimologis scientology berarti scio (mengetahui, mengenali),  logos (akal, budi/pikiran batiniah) dengan kata lain studi tentang pengetahuan; atau pengetahuan tentang bagaimana cara mengetahui; atau studi tentang kebijaksanaan. Lebih lanjut, scientology mendefinisikan dirinya sendiri sebagai studi dan penanganan akan roh dalam hubungannya dengan diri sendiri, alam semesta dan kehidupan lain. Scientology mengungkapkan dirinya sebagai cakupan himpunan pengetahuan yang sangat luas yang bertolak dari kebenaran-kebenaran fundamental. [1]
Istilah church memang agak mengecoh, kesannya meniru Gereja Kristen  apalagi, mereka juga memakai simbol salib, walaupun jika dicermati salibnya berbeda dengan salib yang biasa. Dan apalagi jika dicermati pokok-pokok ajarannya, ternyata sama sekali tidak mencerminkan Gereja Kristen.
Scientology sengaja menggunakan kata gereja dengan alasan bahwa “istilah gereja tidak hanya digunakan oleh orang Kristen. Bukankah Gereja telah ada 10.000 tahun yang lalu jauh sebelum ada orang Kristen, dan bukankah kekristenan sendiri merupakan sebuah pemberontakan terhadap Gereja yg mapan…”. Tapi dibalik itu alasan sebenarnya adalah karena pragmatis dan uang, jika scientology memakai atribut “Gereja”, maka mereka tidak akan dikenai pembayaran pajak, karena lembaga sosial tidak terkena pajak.[2]
Scientology adalah salah satu gerakan yang bergerak bukan saja sebagai salah satu aliran agama namun juga menyatakan diri sebagai gerakan pengembangan diri. Sebagai agama disebut sebagai 'Church of Scientology' dan banyak didirikan di berbagai negara termasuk di Indonesia.  Sekalipun disebut sebagai 'Church' namun Scientology berbeda dengan 'Gereja yang berpusat pada Kristus', Scientology memusatkan diri pada 'diri sendiri' sebagai falsafah yang disebut sebagai "herald of a New Age" (Gerakan Zaman Baru). [3]
Beberapa sumber mengatakan bahwa Scientology juga tidak ada urusan dengan Gereja dan Vatikan serta Bible. Pusat dari aliran ini berada di sekitar Hollywood Los Angeles California Amerika, organisasi agama ini terkesan kuat menapak jejak awal di pusat selebriti dunia. Semua gedung Saintologi di seluruh dunia dibangun mewah dan megah, tak ada kesan sebuah organisasi agama pada umumnya. Salah satu di antaranya adalah Church of Scientology Mecca ( Saintologi Mekah).
Scientology adalah agama yang amat mahal untuk dianut. Setiap aspek Scientology memiliki biaya yang berkaitan dengannya. Itu sebabnya "bangku-bangku” Scientology hanya dipenuhi oleh yang kaya. Itu juga adalah agama yang amat ketat dan tegas menghukum mereka yang mencoba meninggalkan ajaran dan keanggotaannya.
B.     RIWAYAT HIDUP PENDIRI SCIENTOLOGY
Lafayette Ronald Hubbard adalah penggagas hadirnya Church Scientology, ia lahir tanggal 13 Maret 1911 di Tilden, Nebraska, Amerika Serikat. Di kemudian harinya, hari kelahiran Hubbard diperingati sebagai hari besar di lingkungan Scientology. Ayahnya Harry Ross Hubbard adalah seorang perwira angkatan Laut, sedangkan ibunya Ledora May Water Waterburry Hubbard adalah seorang berpendidikan yang banyak memberikan pengajaran bagi Ronald Hubbard terutama masalah sastra Klasik dan Filsafat Yunani.[4]
            Pada tahun 1923 keluarga Hubbard pindah ke Washington DC. Disana sambil memasuki sekolah menengah, ia mengikuti kegiatan pramuka, yang menyalurkan bakatnya berpetualang di alam terbuka. Hubbard tertarik kepada segala sesuatu yang berhubungan dengan psikology dan perkembangan jiwa manusia.
Latar belakang Hubbard mendirikan Scientology berasal dari pengalaman ketika ia menjadi tentara pada perang Dunia pertama. Ketika itu ia dan teman-temannya mendapatkan luka yang cukup serius hingga melumpuhkan syaraf belakangnya dan ini membuatnya hampir mati , sehingga dokter memberikan suntikan perangsang hormon estetoren yang berfungsi untuk menyembuhkan kelumpuhan syarafnya. Namun setelah itu, hanya Hubbard yang menunjukkan tanda-tanda kesembuhan, sedangkan temantemannya tetap mengalami kelumpuhan syaraf.
Kemudian Hubbard berfikir bahwa yang membuat manusia sembuh dari segala penyakit syaraf dan psikis adalah ketenangan jiwa bukan dari seberapa banyak obat yang ia konsumsi. Dan ia melanjutkan penelitiannya dibidang psikologis dan menulis buku Dialetics yang berisi pedoman tentang penyembuhan jiwa yang sampai sekarang menjadi panutan para pengikutnya.
            Hubbard pernah belajar pada Aleister Crowley, satanis Inggeris yang mengaku dirinya adalah "The Beast, 666." Crowley menyembah 'Horus' - dewa perang, dan 'Nuit' - dewi keibuan Mesir, dewi yang sama dengan 'Kali' dalam agama Hindu dan 'Diana' di Efesus pada masa rasul Paulus. Hubungan erat Hubbard dengan penyembahan dewi 'Kali' bisa dilihat dalam isi bukunya.[5]
Hubbard meninggal pada tahun 1986, dan David Miscavige menjadi penerus di pucuk pimpinan.
C.     AJARAN SCIENTOLOGY
Gerakan ini tidak ada hubungannya dengan kekristenan melainkan memiliki akar agama-agama mistik bahkan okultisme, Scietology mengajarkan falsafah New Age (Gerakan Zaman Baru)  yang mendasarkan diri pada agama-agama mistik Timur dan mengajarkan bahwa pada dasarnya manusia adalah baik, dan penyebab segala masalah yang dihadapinya terletak pada kehidupan dimasa reinkarnasi sebelumnya. Perbedaan Scientology dengan aliran falsafah New Age lainnya adalah Scientology lebih banyak mengadopsi ajaran agama mistik Timur ke dalam ajarannya , diantaranya adalah ajaran agama Hindu. Hal ini dapat dilihat dari ajaran-ajarannya yang mengangkat bahwa pada dasarnya manusia adalah baik dan permasalahan reinkarnasi dimana jika manusia ketika hidupnya berbuat keburukan, maka Tuha enggan untuk bersatu dengannya, maka manusia harus terus bereinkarnasi sampai ia benar-benar menjadi baik dan Tuhan mau untuk bersatu dengannya dan jika ia tetap tidak bisa menjadi baik maka ia terus bereinkarnasi sampai ia menjadi baik, dan hal tersebut juga menjadi ajaran utama dalam Hindu.
Buku-buku Scientology mengajarkan bahwa: [6]
 "Ada Allah-Allah di atas Allah-Allah lain, dan Allah-Allah yang melampaui Allah-Allah alam-alam semesta."
"Neraka adalah mitos  sebuah tipuan keji."
"Dongeng Kristus ditanamkan sejuta tahun yang silam."
"Keselamatan pribadi adalah kebebasan dari perputaran kelahiran dan kematian (reinkarnasi)."
Scientology juga mengajarkan bahwa kehidupan itu sekedar 'permainan' (game), sebuah permainan dimana setiap orang dapat menang. Gereja Scientology mempraktekkan praktek-praktek okultis seperti perjalanan astral, pengalaman OBE (out of the body experience), dan kepercayaan bahwa seseorang dapat menemukan pengalaman kehidupannya dimasa inkarnasi sebelumnya. Sceintology mengajarkan pula bahwa ia dapat menolong seseorang mengatasi masalah masa lalu dan sekarang  agar roh "god-like Thetan" dalam dirinya dapat menyatakan diri.[7] Scientology mengajarkan bahwa umat manusia adalah makhluk kekal (disebut Thetan) yang bukan berasal dari planet ini, dan manusia terperangkap oleh materi, energi, ruang dan waktu (matter, energy, space, time/MEST). Bagi penganut Scientology keselamatan datang melalui proses yang disebut “auditing” di mana “engram" (pada dasarnya kepahitan masa lalu dan ketidaksadaran yang menghasilkan rintangan energi) disingkirkan. Auditing adalah proses yang lama dan dapat berharga ratusan ribu dollar. Ketika akhirnya semua engram disingkirkan, Thetan dapat kembali mengendalikan MEST dan bukannya dikendalikan olehnya. Sampai pada keselamatan, setiap Thetan terus menerus bereinkarnasi. 
Scientology menyebutkan ras spiritual manusia yang tertinggi adalah Thetan, dimana Operating Thetan (OT) adalah seseorang yang mengalami pencerahan dan menyerupai Allah (god-like). Scientology juga bisa menolong seseorang mengatasi masalah masa lalu dan sekarang agar roh "God-like Thetan" dalam dirinya dapat menyatakan diri. Gereja Scientology lebih memusatkan diri pada pengembangan diri sendiri dan penciptaan planet yang digambarkan sebagai bebas dari semua masalah lingkungan, perang, minuman keras dan kejahatan, asalkan orang-orang mau menarik manfaat dari ajaran Scientology.  
DIANETICS adalah salah buku penuntun paling terkenal yang dikembangkan Hubbard dan menjadi panduan beberapa penganutnya. Dengan Dianetics maka seorang akan hidup dengan jiwa yang normal, penuh semangat, energy dan sejenisnya. Tentunya ini adalah hal yang sangat baik. Pendapat seorang pakar Alkitab, aliran ini tidak membicarakan hal Tuhan atau Yesus, namun lebih kepada keseimbangan dan kenyamanan jiwa. Namun mereka percaya bahwa adanya kekuatan spiritual individu yang ada  pada manusia walaupun sebagian pengikutnya masih percaya adanya Tuhan dan ajaran Alkitab. Dalam perkembangannya, saat gereja Kristen mulai mempertanyakan kegerejaannya dan hubungannya dengan Yesus. Scientology cenderung menyatakan bahwa mereka tidak memiliki hubungan secara doktrin dengan Yesus.[8] Ron Hubbard mengatakan:
"The real work here is to put in a mental condition where he can solve his own problems. And the aim and goal of Scientology is to take an individual or a group, and by taking individuals in the group, put them in a position where they can confront their own problems, and solve their own problems and so bring themselves up by their own boot straps”.[9]

.Meskipun ajaran ini menjadi kontroversi, namun beberapa selebriti memilihnya sebagai penuntun hidupnya, seperti John Travolta dan istrinya Kelly Preston, Tom Cruise, Leah Remini, Jenna Elfma, dan masih banyak lagi. [10]
D.    SIMBOL SALIB DALAM SCIENTOLOGY DAN ARTINYA
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKcrMEnPLOrNmXFHGNqSTkaYP57QD0KScNa9b_gpf0slrQNCnb1MofZbzPjKBMCl8MfKNrgWMGGRBn2CnkDGUwGYhX74IJfqp0xMZZBxoAD_QOq5_VPJpjryls8OBX3dMRRUmZQA25wp15/s400/scientology-cross.gifScientology memiliki lambang salib yang sedikit berbeda dengan Kristen.. salib ini mempunyai delapan titik yang menggambarkan delapan bagian kehidupan yang melaluinya setiap individu untuk bertahan hidup. Kedelapan dinamika itu adalah :   1. Dorongan kearah eksistensi sebagai diri, sebagai suatu individu; 2. Dorongan untuk bertahan hidup melalui kreativitas, termasuk kehidupan keluarga dan berketurunan; 3. Dorongan untuk bertahan hidup melalui atau sebagai suatu kelompok; 4. Dorongan untuk bertahan hidup melalui dan sebagai seluruh umat manusia ; 5. Dorongan untuk bertahan hidup sebagai wujud kehidupan dan dengan bantuan wujud-wujud kehidupan lainnya seperti hewan, burung serangga dsb; 6. Dorongan untuk mempertahankan kehidupan alam semesta, jasmani, oleh alam semesta jasmani itu sendiri dan dengan pertolongan alam semesta jasmani serta komponen-komponennya; 7. Dorongan untuk bertahan hidup sebagai wujud rohani atau dorongan  dari kehidupan itu sendiri untuk bertahan hidup ; 8. Dorongan ke arah eksistensi yang tak terbatas. Mampu hidup bahagia dengan masing-masing jenjang eksistensi ini, itulah yang dilambangkan oleh salib scientology. [11]
            Lambang salib Scientology ini tidak ada kaitannya dengan salib atau penderitaan dan kematian Kristus untuk menebus dosa dan penyelamatan manusia.
E.     DOKTRIN SCIENTOLOGY
Scientology mengungkapkan sebagai cakupan himpunan pengetahuan yang sangat luas yang bertolak dari kebenaran-kebenaran fundamental. Di antara kebenaran- kebenaran tersebut, yang paling diutamakan antara lain:[12]
1.                  Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-rEIYesZlG81BXo4JYROr-bhka7hhKKJZ_FvsF4yGpR4axRFBOMgSZKbOBQkWAlrGjmtCPOixjj92e19XoeZfXqW5_tusZo2Yff4DVc6Ghtffu417jFihkItaQ-qGLskYfNCtPIhYsi4F/s320/Command_Channels_of_Scientology.gifManusia adalah wujud rohani yang baik, dilengkapi dengan kemampuan yang tinggi melebihi apa yang biasa terlihat. Ia tidak hanya mampu memecahkan masalahnya sendiri, mencapai tujuannya dan meraih kebahagiaan abadi, melainkan juga mencapai tingkat kesadaran baru yang kemungkinannya belum pernah diimpikan sebelumnya.
2.                  Hakikat pemikirannya (mind) tidak dapat salah. Dan pemahamannya terhadap manusia sangatlah optimis secara peyoratif dan mendewa-dewakan manusia. Pemahaman ini secara praktis lantas diwujudkan melalui praktek (ritual) yang menekankan aspek perawatan dan pemulihan potensi manusia secara psikologis.
3.                  Scientology lebih merupakan jalan, daripada pengetahuan. Melalui pengulangan latihan-latihan dan pelajaran (materi di buat oleh L.Ron Hubbert), seseorang dapat menemukan kebenaran bagi dirinya sendiri. Secara konkrit, pemahaman-pemahaman tersebut di internalisasikan melalui serangkaian Kursus.
4.                  Scientology menerima semua denominasi dan latar belakang religius apapun dengan tangan terbuka. Scientology tidak membutuhkan iman atau kepercayaan seseorang dapat menerapkan prinsip-prinsipnya dan melihat serta membuktikan apakah semua itu berfungsi dan benar.
5.                  Scientology tidak punya dogma tentang Tuhan, dan wawasan masing-masing orang mungkin berbeda-beda. Scientology beranggapan bahwa tatkala seseorang menjadi sadar tentang dirinya, orang lain, lingkungan dan Tuhan, ia memperoleh kepastiannya sendiri tentang siapa Tuhan dan apa persisnya arti Tuhan bagi dirinya. Perkara bagaimana Tuhan dilambangkan , dibebaskan pada setiap individu untuk menentukan dan menafsirkannya sendiri
6.                  Scientology juga percaya pada kehidupan masa lalu. Dalam scientology, seseorang diberi sarana untuk menangani serangkaian kekacauan dan penyimpangan yang dipahami berasal dari kehidupan masa lalu, sehingga dengan demikian seseorang dalam kehidupan masa kini dapat terbebas dan menjalani hidup yang jauh lebih bahagia.
7.                  Segala macam permasalahan diandaikan berasal dari keadaan pikiran (mind), karena itu, untuk memecahkan dan memulihkan perlu digunakan “Dianetics”. (“dianetics: the modern science of mental health” ). Dianetics sendiri merupakan sebuah metode yang dipengaruhi pelbagai teknik magis-kultis-psiko-transendentalis, yang digunakan untuk menemukan, menggali dan memulihkan kerancuan pikiran.
8.                  Scientology memegang teguh ungkapan “Tuhan menolong orang yang menolong dirinya sendiri’. Mereka percaya bahwa setiap orang mempunyai jawaban atas misteri kehidupan dan yang dibutuhkan hanyalah kesadaran tentang adanya jawaban-jawaban ini. Dalam hal ini scientology berperan menolong seseorang untuk berpikir untuk dirinya sendiri, sehingga dapat lebih cerdas, bahagia, dan sehat.[13]
F.   PERBEDAAN AJARAN  SCIENTOLOGY  DENGAN AJARAN KRISTEN
Meskipun penganut Scientology akan mengklaim bahwa Scientology itu sempalan dari Kristen, Alkitab menyanggah setiap kepercayaan yang mereka anut.[14] Alkitab mengajarkan bahwa Allah berdaulat dan satu-satunya Pencipta alam semesta (Kejadian 1:1); umat manusia diciptakan oleh Allah (Kejadian 1:27); keselamatan hanya tersedia untuk manusia oleh anugrah melalui iman di dalam karya Yesus Kristus yang sudah selesai (Filipi 2:8); keselamatan adalah hadiah cuma-cuma yang diterima manusia tanpa perlu berbuat apa pun (Efesus 2:8-9); dan Yesus Kristus hidup dan kini duduk di sebelah kanan Allah Bapa (Kisah 2:33; Efesus 1:20; Ibrani 1:3), menantikan saat di mana Dia akan mengumpulkan umat-Nya kepada-Nya untuk berdiam bersama Dia di surga dalam kekekalan. Semua orang lain akan dibuang ke dalam neraka, terpisah dari Allah untuk selama-lamanya (Wahyu 20:15).[15]
Scientology secara pasti menyangkal keberadaan Allah, Alkitab, Surga dan Neraka. Bagi penganut Scientology, Yesus Kristus hanya seorang guru yang baik yang sayangnya salah dihukum mati. Scientology berbeda dari keKristenan Alkitab dalam setiap doktrin penting. Beberapa perbedaan yang paling penting diringkaskan di bawah ini.[16]
Allah:
Scientology percaya bahwa ada banyak Allah dan beberapa illah itu lebih tinggi dari illah-illah lainnya. KeKristenan Alkitab di pihak lain mengakui Allah yang esa dan sejati yang mengungkapkan diri-Nya kepada kita di dalam Alkitab dan melalui Yesus Kristus. Mereka yang percaya kepada-Nya tidak dapat percaya konsep yang salah tentang Allah sebagaimana yang diajarkan dalam Scientology.
Yesus Kristus: 
Scientology menyangkal keillahian Kristus. Yesus dan segala ketuhanannya adalah sebuah warna dari imajinasi manusia para pengikutnya. Yesus hanyalah seorang guru yang baik. Yesus mereka anggap sebagai fiksi yang seharusnya dihapuskan dari Alkitab. Yesus menurut Scientology hanyalah seorang yang menebarkan bibit keyakinan 2.000 tahun yang lalu, dan merupakan kesalahan memori yang memberikan warna imajinasi manusia. Bahkan Scientology meyakini bahwa Yesus bukanlah orang yang tersalib. Yesus adalah penanaman memori pada manusia yang sukses dilakukan Gereja Katolik. Scientology tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, tidak ada doktrin mengenai Yesus di Scientology. Scientology dengan tegas menolak doktrin hal penciptaan, dosa asal, dan penyelamatan yang sempurna oleh Yesus Kristus dan tidak percaya bahwa Yesus adalah firman yang menjadi manusia (inkarnasi) dan juga tidak percaya akan kematian dan kebangkitan Yesus. Scientology menganggap itu adalah konsep mistik ketimuran.[17]
Bukannya mengikuti pandangan Alkitab mengenai siapa Kristus itu dan apa yang Dia lakukan, mereka memberi Dia ciri-ciri dari Allah tingkat rendah yang mendapat status yang legendaris setelah bertahun-tahun. Alkitab jelas sekali mengajarkan bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi daging dan melalui inkarnasinya Dia dapat menjadi korban untuk dosa-dosa kita. Adalah melalui kematian dan kebangkitan Kristus kita memiliki harapan untuk hidup dalam kekekalan bersama dengan Allah (Yohanes 3:16).
Dosa: 
Scientology percaya bahwa manusia pada dasarnya bersifat baik dan mengajarkan bahwa merupakan suatu hal yang hina dan tercela kalau memberitahu seseorang bahwa dia harus bertobat atau dia itu jahat. Mereka tidak percaya bahwa Yesus mati demi menanggung dosa manusia, dosa seharusnya menurut mereka ditaggung masing-masing si pembuat dosa. Mereka mengkutip perkataan Yesus bahwa kerajaan surga ada di tangan anak manusia, mungkin artinya bahwa setiap manusia memiliki kesempatan berusaha mendapatka kerajaan surga. Di sisi lain, Alkitab mengajarkan bahwa manusia berdosa dan satu-satunya harapan baginya adalah dia menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat-Nya (Roma 6:23).
Keselamatan: 
Scientology percaya pada reinkarnasi dan bahwa keselamatan pribadi dalam hidup ini adalah kebebasan dari siklus kelahiran dan kematian yang berkaitan dengan reinkarnasi. Mereka percaya bahwa praktik keagamaan dari semua kepercayaan adalah jalan universal kepada hikmat, pengertian dan keselamatan. Sebaliknya Alkitab mengajarkan bahwa hanya ada satu jalan keselamatan dan itu adalah melalui Yesus Kristus. Yesus sendiri berkata, “Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14:6).
Membandingkan ajaran Scientology dengan Kristen, dapat dilihat bahwa keduanya jarang memiliki kesamaan. Scientology hanya menjauhkan orang dari Allah dan hidup kekal. Scientology, walaupun kadang-kadang menyamarkan kepercayaannya dengan bahasa yang mirip keKristenan, kenyataannya berseberangan dengan keKristenan dalam setiap ajaran intinya. Scientology jelas, dan sudah pasti, bukan Kristen.[18]
G.    KESIMPULAN
Sebagai aliran yang mengklaim diri sebagai agama atau terkadang mereka mengklaim diri sebagai filsafat agama terapan (applied religious philosophy), aliran ini bersama wadah atau organisasinya baru muncul sejak 1950an. Didirikan oleh Laffayette Ronald Hubbard, dan wadah yg digunakan sejak 1954, biasa dikenal dengan sebutan church of scientology.
            Gerakan ini tidak ada hubungannya dengan kekristenan melainkan memiliki akar agama-agama mistik bahkan okultisme, Scietology mengajarkan falsafah New Age (Gerakan Zaman Baru)  yang mendasarkan diri pada agama-agama mistik Timur dan mengajarkan bahwa pada dasarnya manusia adalah baik, dan penyebab segala masalah yang dihadapinya terletak pada kehidupan dimasa reinkarnasi sebelumnya.
            Scientology secara pasti menyangkal keberadaan Allah Alkitab, surga dan neraka. Bagi penganut Scientology, Yesus Kristus hanya seorang guru yang baik yang sayangnya salah dihukum mati. Scientology berbeda dari keKristenan Alkitab dalam setiap doktrin penting.


DAFTAR PUSTAKA

Aritonang, Dr. Jan S.  Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, Jakarta : Gunung Mulia, 2010.
Church of Scientology Internasional,  “What is Scientology?a guidebook to the worlds fastest growing religion”, Los Angeles: Bridge Publications Inc., 1993.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar